AI Prompt Ace Review
Setahun yang lalu
“Rasa BerTuhan dan Rasa Kehambaan itulah yang mengawal manusia..”
![]() |
Nikmat besar untuk Umat Islam akhir zaman |
![]() |
Add caption |
Rumah Allah pernah dilanda banjir dan rusak. Hujan lebat menyebabkan air dari bukit-bukit terjun ke lembah yang suci itu, maka terjadilah banjir. Namun hingga ke hari ini ia tetap disitu, keadaannya terus begitu dan terus meneruslah sibuknya menerima tetamu Allah di setiap waktu.
Allah ketika memerintahkan rumahNya ini dibangunkan, memilih para malaikat dan Nabi-nabi (Rasul-rasul) untuk melakukan pembangunan. Bahan-bahan bangunannya juga ada yang dibawa dari syurga dan juga batu-batu yang diambil dari Bukit Qubais di sebelahnya. Dari tangan ke tangan Ka’bah ini dipelihara Allah. Ia melalui zaman ke zaman dan mampu bertahan hingga kini. Ada saja musuh-musuh Allah yang ingin menghancurkan Rumah Ajaib ini, namun semuanya gagal. Maka sampai ke hari ini ia terus berperanan dan bertahan.
Baitullahi Haram, sesungguhnya adalah sebuah ciptaan Allah yang Maha Ajaib. Yakni sebongkah batu hitam besar yang dilekatkan padanya sebongkah batu hitam kecil (Hajarul Aswad). Batu kecil itu betul-betul terletak di sudut sebelah pintu Ka’bah. Di bagian dinding Ka’bah yang berdepan dengan Makam Ibrahim (tapak kaki Nabi Ibrahim AS).
Di dinding sebelah kanannya, di bagian atap, terjulur keluar talang air berwarna emas, untuk menyalurkan air dari atap Ka’bah yang rata itu jika ada hujan dan lain-lain. Di sebelah Ka’bah dimana terdapat talang Emas ini, di bawahnya terletak Hijir Ismail (Benteng Ismail).
Selain sudut Hajarul Aswad dan Hijir Ismail ada juga sudut Sham (Rukun Sham), dua sudut Ka’bah lagi dinamakan sudut Iraqi (Rukun Iraqi) yang menghadap ke Iraq dan sudut Yamani (Rukun Yamani) yang menghadap ke Yaman. Sungguh Luas jangkauan Rumah Hitam ini.
Demikianlah struktur sederhana dari Rumah Paling Agung dari seluruh rumah-rumah di muka bumi ini. Apakah arti pada setiap sudutnya, pada Makam Ibrahim, Hijir Ismail, Hajarul Aswad, Talang air Emas, Pintu Ka’bah dan kelambunya?
Allah SWT menghadapkan rumahNya ke Iraq, Sham dan Yaman sedangkan Ka’bah berada di Arab Saudi. Di sudut Hajarul Aswad arahnya ke Syurga karena batu kecil itu asalnya dari Syurga.
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta Siti Hajar adalah nama-nama besar yang Allah muliakan bersama kemulian Rumahnya itu. Karena Telaga Zam-zam di depan Ka’bah yang telah ditutup itu (karena disalurkan ke tempat lain), tetaplah Allah pertahankan namanya dan kewujudan Siti Hajar yang terlibat langsung mengusahakannya. Semua tetamu Allah dihidangkan air Allah ini, sampai hari ini tidak kering-kering.
Pintu Rumah Allah jarang sekali dibuka bagi tetamuNya. Pendek kata para tetamu hanya dilayan di luar rumah saja. Kalau ingin masuk pun manalah mungkin muat. Rumah itu kecil saja dibandingkan banyaknya tetamu yang datang.
Kalau begitu, untuk apakah ruangan sempit didalam Ka’bah itu disediakan oleh Allah? Kata Abuya Putra Bani Tamim, Allah mengundang kita ke rumahNya untuk menuju Allah. Untuk ‘berjumpa’ Allah. Untuk ‘mendapatkan’ Allah. Yakni akan membuat seseorang hamba senantiasa dengan Allah, cinta, rindu dan takut pada Allah.
Rumah Allah itu dapat dilihat, dapat digenggam. Tapi Tuan Rumahnya Ghaib, tidak dapat dilihat, tidak dapat disentuh, digenggam. Rumahnya lahiriah, Tuannya maknawiyah. Rumah hanyalah wasilah sedangkan matlamatnya ialah Allah. Ka’bah itu bukan Allah, hanya ‘Rumah Allah’. Sebagai cara untuk Allah memudahkan hamba-hamba untuk datang padaNya. Datanglah ke rumahNya. Di rumahNya itu, kita akan dapat Allah. Bagaimana?
Rasulullah SAW ketika Mi’raj, kenderaannya ialah Buraq. Buraq itu adalah jasad dan roh karena Rasulullah SAW diangkat dengan jasad dan roh. Rohnyalah yang membawa jasad bukannya jasad membawa roh.
Alat yang Allah gunakan untuk mengangkut roh kita menuju Allah ada didalam Ka’bah. Sesiapa yang rohnya Allah terima masuk ke Ka’bah, disambut oleh alat ini dan kemudian roh itu di tawafkan ke langit pertama hingga ke tujuh dan terus ke Sidratul Muntaha di tempat dimana Nabi Muhammad SAW melihat Allah. Tempat yang cahaya Jibril pun tidak cukup kuat untuk sampai ke situ.
Namun Nur Muhammad mampu melakukannya. Power Cahaya Nabi kita itu telah terbukti mampu melahirkan orang yang telah mengingati Allah, cinta dan takut yang amat sangat! Setiap nafasnya adalah penuh kerinduan kepada Allah. Tokoh Agung bagi zaman kita ini adalah hasil didikan Nabi Muhammad SAW, selaku Nabi Akhir Zaman walaupun sudah wafat. Kedua-dua tokoh diciptakan untuk mendapat roh yang sangat kuat. Hingga mampu ghaib dengan roh dan jasadnya juga. Kedua-dua murid ini ialah Imam Mahdi dan Putra Bani Tamim. Hanya kemampuan mereka tidaklah sehebat gurunya.
Rasulullah saw mampu ghaib tujuh jam dengan fisik dan roh secara serentak, kemudian datang kembali ke bumi. Setelah berulang alik diantara langit ke empat dengan Sidratul Muntaha berjumpa Allah dengan roh dan fisik untuk minta dikurangkan waktu sholat. Juga sempat mengalami 1001 jenis pengalaman dalam perjalanan ghaib Isra’ dan Mi’raj yakni roh membawa fisik, bukannya fisik membawa roh.
Artinya alat itu ialah cahaya Nur Muhammad yang karenanya alam diciptakan, anak kunci bagi semua kejayaan. Cahaya itu adalah sumber segala cahaya. Hati manusia yang setiap saat bersama Allah. Abuya Putra Bani Tamim adalah Sohibuzzaman, mewakili Nabi Muhammad SAW mengangkat roh-roh yang datang ke Ka’bah untuk dibawa kepada Allah di Sidratul Muntaha.
Posisi Sidratul Muntaha adalah di alam Ghaib, di atas Baitul Makmur yang terletak di langit ke tujuh, tempat Malaikat bertawaf kepada Allah. Letaknya betul-betul bertepatan dengan kedudukan Ka’bah di bumi yaitu di pusat bumi.
Roh-roh pun ‘bertemu’ Allah, ‘melihat’ Allah dan jatuh cinta, rindu dan takutkan Allah. Roh itu tidak dapat lagi melupakan Allah. Roh itu roh yang sudah suci dari nafsu mazmumah, dari belenggu syaitan, Yahudi, Nasrani dan dunia yang menipu ini. Kembali dari Mekah, manusia yang sudah berubah jadi orang roh itu tadi jadi berbeda dari sebelumnya. Tingkah laku Yahudinya sudah tiada lagi.
Begitulah kehebatan Power Ka’bah (atau Ka’bah Rohaniah). Power ini dapat dirasai oleh tapak tangan kita pada Ka’bah lahiriah itu sendiri. Yaitu ketika kita melambai (istilam) di dua sudut sambil berkata ‘Bismillahi Allahu Akhbar’, tapak tangan kita akan terus menerima power. Power yang sama dengan apa yang kita rasa ketika mengambil power dari Abuya. Siapa yang dapat power Ka’bah artinya Ka’bah menerimanya. Ka’bah Rohaniah akan mengambil rohnya untuk dibawa kepada Allah SWT.
Hajarul Aswad itulah sebenarnya tempat keluar power itu. Symbol Nur Muhammad yang cahayanya mampu menembusi kegelapan hati. Hati jadi bercahaya kembali bilamana kegelapan hati disucikan oleh cahaya Muhammad. Hitamlah sudah batu kecil dari Syurga itu oleh dosa-dosa. Padahal, ia sebenarnya cahaya yang terang benderang. Mata biasa tidak mampu melihatnya.
Wahai Ka’bah lahiriah dan Ka’bah Rohaniah,
Wahai Tuan punya Ka’bah Lahir dan Ka’bah Rohaniah,
Hamba Mu kini datang ke pangkuan Mu,
Minta untuk diambil hatiku,
Hati yang telah aku kosongkan dari dunia dan segalanya,
Karena ia hanyalah untuk Mu Wahai Allah,
Wahai Hajarul Aswad,
Inginnya hati mengucupmu, tapi apakan daya
Kau tolong kucuplah rohku dengan cahaya mu,
Dan antarkan aku kepada Allah
Agar roh dapat bertemu tuannya,
Agar Tuhan tidak dapat lagi ku lupakan,
Biar Yahudi tidak ku ikuti lagi tingkah lakunya,
Agar dunia yang menipu tidak kucintai lagi,
Agar nafsu syaitan ku Islamlah juga akhirnya,
Wahai Ka’bah aminkanlah doaku ini.
Begitulah pembahasan tentang suatu ilmu yang Allah rezekikan kepada Umat Islam akhir zaman oleh Abuya Putra Bani Tamim melalui Ummu Jah. Yaitu Power Ka’bah yang merupakan roh Al Quran kecil (Zikir Agung Aurad Muhammadiyah) yang sama dengan Roh Al Quran besar. Allah kuatkan Nabi akhir zaman (yang berkediaman di dalam Ka’bah) dengan power ini untuk melakukan kebangkitan Islam kali kedua bersama Imam Mahdi dan Putra Bani Tamim. Mengulangi kebangkitan pertama juga oleh Baginda Rasul bersama empat tokoh utama yaitu Khulafah Ar Rasyidin.
KOTA KINABALU 2 Nov. - Penganjuran program Seksualiti Merdeka 2011 yang bermula semalam hingga 13 November depan bukan sahaja dikecam hebat oleh umat Islam, tetapi agama lain termasuk Kristian.
Tokoh Kristian Sabah, Webley Disim berkata, ia satu kerja gila dan jelas bertentangan dengan kepercayaan semua agama di seluruh dunia yang tidak menghalalkan hubungan sejenis.
Katanya, pendekatan yang cuba dilakukan oleh pihak tidak bertanggungjawab itu perlu ditentang sekeras-kerasnya supaya ia tidak merosakkan akhlak semua lapisan masyarakat, terutama golongan belia yang mudah terpengaruh.
Menurut beliau, setiap agama mempunyai kitab suci masing-masing yang memerintahkan untuk berlaku baik dan tidak membenarkan mereka melakukan perkara yang boleh mendatangkan kemudaratan kepada diri sendiri dan masyarakat.
“Amat jelas, menghalalkan perkara yang tidak dibenarkan oleh agama seperti hubungan sejenis adalah satu perkara biadab dan ia jelas sekali bertentangan dengan norma kehidupan.
“Saya menentang keras tindakan terkutuk itu dengan menganjurkan program yang jelas terpesong dan merosakkan akhlak setiap penganut yang mempercayai kitab ajaran agama masing-masing. Ini sangat melampau,” katanya yang dihubungi di sini hari ini.
Utusan Malaysia hari ini melaporkan kira-kira 20 pertubuhan bukan kerajaan (NGO) dan individu cuba mempromosikan program Seksualiti Merdeka 2011 yang 1 hingga 13 November depan.
Antara penaja dan penyokong program yang berlangsung selama 13 hari itu ialah Majlis Peguam dan Suara Rakyat Malaysia (Suaram) dengan beberapa aktiviti diatur seperti bengkel, perbincangan, filem, pameran dan persembahan.
Mengulas lanjut, Disim berkata, sekiranya sesuatu program yang dianjurkan bertentangan dengan ajaran di dalam kitab suci, maka ia perlu ditolak dan diketepikan demi memastikan ia tidak mengkucar-kacirkan kehidupan.
Selain itu, katanya, penganjuran program Seksualiti Merdeka 2011 jelas mengaibkan bangsa Malaysia yang terkenal dengan tatasusila dan kesopanan dalam kehidupan seharian.
“Ia benar-benar memalukan saya sendiri sebagai bangsa Malaysia yang menitik beratkan nilai dan etika kehidupan normal. Sekali lagi saya tegaskan, saya menentang keras program seumpama itu.
“Malah saya berharap kerajaan membendung gejala tidak sihat ini dengan kadar segera dan dapat mengambil tindakan tegas kepada pihak yang cuba menganjurkan program seumpama itu,” katanyaRSA
Mengikut Tradisi Islam dan Arab
Dizaman Rasullullah saw, Saidina Ali ra telah diamanahkan untuk menjaga dan menguruskan pertandingan kuda lalu beliau melantik Surqa bin Malik sebagai pembantunya. Dinatara syarat dan aturcara pertandingan yang ditetapkan ialah:-
1. Sebelum bermula, semua kuda hendaklah dalam barisan yang sama.
2. Tiga kali hebahan dilaungkan untuk membuat semua persiapan pertandingan.
3. Perlumbaan bermula dengan laungan takbir sebanyak tiga kali, bila takbir kali ketiga berakhir, pertandingan dimulakan.
4. Kemenangan muktlak ialah bilamana telinga kuda pertama yang sampai ketempat akhir pertandingan.
Saidina Ali r.a. sendiri membuat garisan pertama dan garisan terakhir, kebiasaanya Saidina Ali akan berada digarisan penamat untuk menentukan kemenangan.
Kuda Dalam Pemerintahan Khalifah Omar Al-Khattab.
Perkembangan Dunia Islam dibawah pemerintahan Khalifah Omar telah membuka era baru dalam dunia kuda atau equestrian, dimana banyak taktik baru dipelajari dalam peperangan berkuda dan begitu juga kuda-kuda Arab dari berbagai negara dibiakkan melalui ‘cross breed’ saperti kuda dari Iran, Turkey, Rome, Greek dan lain-lain.
Tariq Al-Ziad Menawan Sepanyol
Atas arahan Rasulullullah saw, orang-orang Arab Beduin mula menternak dan membiak kuda-kuda Arab baka baik dan pernah ahli sejarah Abnu Khallikan menyatakan dalam Kitabnya bahawa
” Tariq bin Ziad telah membawa 12,000 pasukan berkuda dari Morrocco dan Tunisia ( Kuda Barb ) bersama 12 ekor kuda Arab. Itulah pertama kali Kuda Arab telah dibawa masuk dan diasilmilasikan atau integrasi dengan kuda-kuda Inggeris. Yang seterusnya mencetuskan kuda pembikinan manusia yang masyhur pada hari ini iaitu ‘thoroughbred’
Tanda Ibujari Rasullullah saw dileher Kuda Arab
Dizaman Rasullullah saw Kuda Arab tidak pernah dijual kepada orang-orang luar, Kuda Arab hanya berada di Arabia dan tidak pernah keluar dari tanah Arab. Di leher Kuda Arab asli ‘pure breed’ terdapat tanda dileher kuda, dimana baka kuda tersebut dikatakan telah dipegang oleh Rasulllulah saw hingga meninggalkan tanda ibujari dilehernya.
Kuda Arab, Kuda Rasulullah SAW
Kuda adalah sejenis binatang yang amat dihormati didalam Islam.Malah didalam Kitab Al-Quran dan hadith banyak dibicarakan tentang kuda. Kalau disebut sejarah kuda, sudah pasti kita tidak akan terlepas dengan sanjungan dan kemuliaan terhadap ‘Kuda Arab’.
Kuda Arab adalah satu spesis kuda yang terbaik didunia dengan mempunyai ciri-ciri kecantikan dan keunikannya tersendiri, antaranya ialah:
1. Kuda yang pantas (agile)
2. Tahan lasak dengan cuaca panas dan sejuk
3. Handal dalam enduran
4. Cekap dan bijak.
Tidak hairanlah kuda Arab menjadi kegilaan setiap kakikuda. Kuda dan manusia tidak dapat dipisahkan. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw, kuda sudah pun berada dibumi dan dipelihara oleh setiap manusia dimerata dunia.
Nabi Ismail sebagai tradisi orang Arab pernah menunggang kuda
Nabi Sualiman as telah mewarisi lebih dari 1000 ekor kuda dari Nabi Daud as. Pernah dalam sejarah dikatakan bahawa satu suku kaum yang dinamakan Azad pernah mengunjungi Nabi Sulaiman dan meminta sesuatu hadiah dari baginda, lalu baginda menghadiahkan seekor kuda.
Tetapi dengan kedatangan Islam yang dipimpinkan oleh Rasulullah saw, kita dapat melihat betapa hebatnya pengaruh kuda dikalangan orang Arab malah, para kakikuda yang masyhur diseluruh dunia memperakui bahawa Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya adalah pelupur utama dalam penubuhan Tentera Islam Berkuda atau dikenali dalam bahasa Inggeris sebagai ‘Cavalry’
Rasullullah saw memerhatikan bahawa pada peperangan Uhud, tentera Islam mempunyai hanya 2 ekor kuda. Sebaik sahaja selepas peperangan baginda terus berusaha sekuat tenaga bersama-sama para sahabat untuk membentuk pasukan berkuda dengan memelihara dan membiak baka kuda terbaik ditanah Arab iaitu ‘Kuda Asli Arab’.
Dalam masa yang singkat sahaja, kita perhatikan bahawa kuda merupakan aset yang paling penting dan berharga dalam mempertahan dan mengembangkan kedaulatan Islam dibumi Arab.
Baginda, Rasullullah saw sendiri telah menyeru umat Islam supaya berusaha mengembang dan membiakkan kuda demi untuk membangun dan mempertahan Islam dari ancaman musuh. Dalam keadaan muka bumi yang tandus, kering kuntang, gurun, bukit bukau dan padang pasir yang begitu luas, kuda merupakan satu kenderaan yang amat penting pada tamadun Arab.
Mulai dari detik peperangan pertama itulah memberi lambaran baru bagi umat Islam supaya memelihara dan membiakan baka kuda yang paling baik. Sebab utama ialah untuk mempertahankan kesucian agama Islam yang sentiasa terancam oleh musuh-musuh disekeliling termasukkan ancaman dari kerajaan kuno Romawi, Greek, Berzentin, Persia dan lain-lain.
Oleh itu tidak hairanlah Nabi Muhammad saw sendiri telah mengambil inisitif untuk membiak, mengembang, melatih kuda-kuda yang baik untuk meneruskan dan menegakkan panji-panji Islam dibumi Arab.
Untuk meguatkan keyakinan terhadap pemeliharaan kuda, Rasullullah saw sendiri telah menganjurkan berbagai pertunjukan dan pertandingan kuda di Madinah.
Hadith-hadith Tentang Kuda.
DiRiwayat oleh Ibn Banin bahawa Rasullullah saw mengajurkan pertandingan lumba kuda dimana yang pertama diberi hadiah ‘sabiq’ tiga, ‘musalli dua, tiga satu kuda, keempat satu dinar, kelima satu dirham, yang ke6 satu qasabah.
Rasullullah bersabda” Sesungguhnya Berkat Allah kepada kamu yang menang ‘sabiq’ dan yang kalah ‘fiskil’.
Al-Baladhuri menyatakan: Aku telah diberitahu oleh Muhammad bin Sad al-Waqidi, Sulaiman bin al-Harith, az-Zubayr bin al-mundhir bin Abi Usayd, yang berkata: ” Abu Usayd as-Saidi telah bertanding menunggang kuda Rasulullah saw yang bernama, Lizaz dan baginda memberi hadiah Jubah Yamen.”
Abu Hassan Ahmed bin Yahya bin Jabir al-Baladhuri, Ibn Sad al-Waqidi, Abd al Muhayamin bin Abbas bin Sahl bin Sad, bapanya ( Abbas), datuknya Sahl, beliau berkata,” Satu ketika Rasullullah saw mengadakan pertandingan lumba kuda, aku menunggang kuda baginda bernama az-Zarib. Baginda memberi aku serban Yamen.”
Mengikut riwayat Dar Qutni ( 2: 552) Sanjah adalah kuda Rasullullah saw yang sering ditunggangi baginda. Satu ketika kuda ini telah menang dalam pertandingan dan Rasullullah saw begitu gembira.”
Kuda pertama dimiliki oleh Rasulullah saw bernama ‘As-Sakaf’ yang dibeli baginda dari suku kaum Fezara. Baginda menunggang kuda ini dalam peperangan Uhud.
Baginda Rasullullah saw juga memilki seekor lagi kuda yang bernama Sabaha dan pernah memasuki pertandingan dan menang dalam pertandingan tersebut.
Kuda ketiga yang dimiliki oleh Rasullullah saw bernama al-Murtajis.
Pertandingan Kuda
Ibnu Umar menyatakan bahawa, Rasullullah saw sering menganjurkan pertandingan lumba kuda dan baginda memberi hadiah kepada pemenang. Semua ini dilakukan oleh baginda untuk mengembang sukan berkuda, melatihan kepintaran berkuda serta kesihatan tubuh badan.
Iman Ahmad bin Hanbali telah meriyawatkan dalam kitabnya “Masnad’ dimana Anas telah ditanya ” Adakah Rasulullah saw memasuki pertandingan kuda ?” Anas menjawan “Ya”
“Demi Allah, baginda berlumba dengan kuda nya bernama Subbah. Kuda tersebut memenangi perlumbaan dan baginda amat gembira.” Hadith Bukhari diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar.
Rasullullah saw mengadakan pertandingan kuda dari Ath-Thaniya sehingga Masjid Banu Zurayk. Abdullah bin Umar juga menyatakan bahawa beliau juga menyertai pertandingan tersebut.
Jarak Pertandingan
Rasullah saw tidak melarang pertandingan lumba kuda, malah baginda sendiri memberi nasihat aturcara pertandingan, antaranya baginda pernah menganjurkan perlumbaan kuda di Madinah diantara:-
Dari Hafiya ke Thaniyyat al-Wada ( 60 ghalwa = 5 hingga 6 batu ) untuk kuda dewasa
Dari Thaniyyat al-Wada ke Banu Zurayk ( 10 ghalwa =1 batu ) untuk kuda muda.
Banginda sendiri menyertai pertandingan tersebut dimana kuda baginda pernah memenangi pertandingan beberapa kali.
Rasullullah saw amat mengemari kuda dan mengalakkan pertandingan lumba kuda, berikut adalah beberapa keratan tentang minat bagida terhadap kuda, antaranya:-
” Terdapat banyak keberkatan dalam pemeliharaan kuda” ( Kitab Masnab)
” Belajarlah memanah dan menunggang kuda” ( Hadith Muslim)
Ciri-Ciri Kuda Istimewa Yang Di Gemari Rasulallah s.a.w
“Kuda yang baik adalah kuda kuda hitam, terdapat jalur puteh dikepala dan mempunyai warna puteh dibibir bahagian atas,” (Hadith Bukhari )
SENANGNYA berjuang di zaman ini
Setiap orang merasakan dirinya wira
Dipanggil, dihormati, didudukkan
di atas pentas yang tinggi
Bercakaplah dengan lantangnya
Sepadang yang mendengarnya
Adakalanya ketawa berdekah-dekah
Riuh-rendah kedengaran suaranya
Bila pulang dihantar ke kereta
Di samping seorang panitia menghulurenvelope
Di dalamnya sudah tentu ada ganjarannya
Di masa-masa lain panggil lagi
Di tempat lain di hari yang lain
Sepadang pula yang mendengarnya
Selepas berforum atau ceramah tentang agama
Dijemput ke majlis khas pula
Masya-Allah hidangan telah tersedia
Macam-macam lauk-pauk, kuih-muih,
makanan yang menyelerakan
Apabila balikenvelope dihulurkan
Di dalamnya sudah tentu ada fulus
Mungkin ada yang merah, ada yang hijau
Gaji tambahan di atas gaji yang ada
Atauovertime namanya
Aduh seronoknya, hati berbunga
Ingin berjuang setiap masa
Harta bertambah dan ada makan-makan
Tapi Rasulullah SAW berjuang macam mana?
Semua orang tahu jauh bezanya
Kalau macam Rasulullah SAW,
tidak ada yang sanggup jadi wiranya
Teks oleh NORZAH BTE KEPOL
Tak semena-mena kenyataan naib presiden kelab isteri taat, Dr Rohaya Mohammed yang menyarankan golongan isteri patuh dan melayan suami seperti ‘pelacur kelas pertama’ yang dibisingkan. Sepatutnya kita sebagai manusia mengambil isu pokoknya iaitu pengisian Kelab Isteri Taat itu lebih penting dan bukannya membesar-besarkan agenda tidak penting ‘pelacur kelas pertama’.
Dalam isu Kelab Isteri Taat (KIT) ini tak perlulah kita memasukkan sebarang elemen negatif jika kita tidak faham akan tujuan dan maksud penubuhan kelab ini. Mentang-mentanglah KIT ditubuhkan oleh bekas jemaah Al-Arqam maka ramailah yang cepat melatah bagaikan ulat cempedak. Cuba kalau KIT ditubuhkan oleh isteri Perdana Menteri Datin Rosmah Mansur sudah tentu ramai yang menyokong idea ini biarpun terdapat perkataan-perkataan yang pahit menyentuh sanubari sekalipun.
Begitu juga dengan perkataan ‘pelacur kelas pertama’(PKP) mana lebih hina dan biadap bila kaum wanita di negara ini diceraikan sambil menafikan hak mereka dalam soal tuntutan nafkah dan sebagainya. Kenapa sesetengah pihak yang marah dengan perkataan PKP ini tidak mempersoalkan kepada mahkamah syariah bagaimana dengan nasib dan masa depan kebanyakan isteri sudah diceraikan oleh suami mereka? Tanya dengan pihak mahkamah syariah akibat dan kesan dari perceraian ini sehingga ada antaranya terpaksa menjual maruah diri atau menjadi pekerja seks di lorong belakang. Setakat ini berapa ramai bekas suami dipenjarakan lantaran didakwa gagal memberikan nafkah kepada bekas isteri dan anak-anak mereka? Kenapa hal-hal membabitkan isu pembelaan wanita ini tidak dibesar-besarkan selain perkataan PKP itu. Mana hukumannya sepatutnya dikenakan kepada bekas-bekas suami gagal melaksnakan tanggungjawab kepada bekas isteri dan anak masing-masing?
Hakikat tidak mampu disembunyikan di sini apabila ada antara kita suka melarikan diri bagaikan lipas kudung dari isu-isu pokok boleh membawa kebaikan yang sepatutnya direnung dalam KIT ini. Seharusnya langkah Syarikat Global Ikhwan Sdn Bhd (GISB) menubuhkan KIT perlu dipuji dan disokong. Sekurang-kurangnya ada NGO yang berjaya melangkaui Wanita UMNO, Muslimat PAS dan Puteri UMNO menubuhkan kelab memberikan manfaat kepada wanita di negara ini. Namun mungkin ada yang tidak kenanya bila penubuhan KIT tidak diseiringkan dengan penubuhan Kelab Suami Taat (KST). Kalau isteri sahaja yang taat sebaliknya di pihak suami bertindak zalim dan tidak menghormati golongan wanita sukar juga dibuatnya. Bukannya apa kita bimbang kalau ada kalangan suami yang akan mengambil kesempatan dari istilah kit ini untuk menzalimi fizikal dan emosi kaum wanita di negara ini. Sebagai contoh, mungkin ada kalangan suami tidak bertanggungjawab akan mempergunakan KIT untuk berpoligami atau melepaskan tanggungjawab sebagai ketua keluarga yang baik.
Berpegang kepada kejadian manusia sejak Nabi Adam dijadikan berpasang-pasangan maka amat bersesuaian jugalah jika GISB mengambil pendekatan menubuhkan ‘Kelab Suami Taat (KST)’ sebagai satu mekanisme bagi mengelakkan kejadian perceraian semakin banyak berlaku di negara ini. Jika ada KIT mestilah ada KST baru ada timbal balasnya. Selepas ini bolehlah Presiden KIT, Puan Hatijah Aam atau Ummu Jah memikirkan hal ini. Kita berkeyakinan Ummu Jah sentiasa mempunyai nawaitu untuk membawa kebaikan wanita di negara ini tetapi malangnya sering disalah ertikan atau tidak dimengerti oleh sesetengah pihak suka melibatkan aktiviti baik GISB dengan bekas kumpulan Al-Arqam. Al-Arqamkan sudah lama berkubur buat apalah kita samakan dengan matlamat GISB? Firman Allah S.W.T dalam surah Al-Baqarah 197 yang maksudnya; “Dan semua yang kamu kerjakan dari kebaikan ini, maka Allah mengetahuinya.”
Tak semena-mena bila timbul idea KIT maka adalah sesetengah pihak mendakwa kononnya pengasas Al-Arqam Allahyarham Ashaari Mohammad atau Abu Ya tidak meninggal dunia dan ghaib apa matlamatnya? Di sini kita keluarkan temubual akhbar ini dengan Ummu Jah antara lain, ‘’di pihak saya, atas nama media, kami sekeluarga tidak pernah membuat kenyataan akhbar mengenai isu ini (Abu Ya ghaib). Namun pada masa yang sama, ada rakyat malaysia (bukan jemaah Al-Arqam) yang ke Mekah bawa balik cerita jumpa Abu Ya di Mekah. Jangan-jangan ada yang merancang untuk perbesarkan cerita kecil ini? Atau dalam bahasa mudah ada pihak yang cuba mencalarkan nama baik kami dengan dakwaan-dakwaan seumpama ini.”
Kadang-kadang kita berasa peliklah dengan sesetengah ulama di negara ini suka sangat membuat persepsi dalam hal-hal berkaitan agama sepertimana berlaku dalam politik. Kalau ulama di negara ini begitu bersungguh-sungguh mahu mengambil tanggungjawab menjaga Islam di negara ini jangan hanya memandang isu bekas jemaah Al-Arqam semata-mata termasuklah melihat kepada isu aurat isteri pembesar negara, berani menegur pemimpin kerana berani mengambil riba dan jangan politikkan masjid bukan sahaja berlaku di Pulau Pinang juga di negeri-negeri lain.
Mungkin ada baiknya dalam isu Ummu Jah ini kita minta Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak atau isterinya Datin Seri Rosmah Mansor mengadakan pertemuan empat mata atau persidangan meja bulat bertemu sendiri dengan isteri Ashaari, Ummu Jah boleh dikatakan amat berpengaruh dan mempunyai ramai pengikut dalam dan luar negara. Sementalaah kita melihat kepimpinan Najib amat terbuka dan boleh menerima pandangan semua pihak waima rakyat biasa sekalipun. Tiada salahnya Najib atau isterinya bertemu Ummu Jah bagi mengenal pasti dan mengetahui apa sebenarnya berlaku antara Ummu Jah dan pegawai agama di negara ini. Seolah-olah tak ada jalan pintas untuk menyelesaikan salah faham ini. Tambahan pula GISB ini banyak formula tentang ilmu perniagaan boleh dimanfaatkan untuk faedah negara.
Berbalik kepada penubuhan KIT,mungkin kita boleh melihat penubuhan KIT sebagai salah satu daya usaha melahirkan institusi rumahtangga yang sentiasa diredhai Allah STW. Anggapkan sahaja penubuhan KITsebagai salah satu daya usaha GISB membawa golongan wanita terutamanya ke syurga. Tak kiralah suami mereka zalim, kaki judi, kaki betina dan sebagainya yang penting mana-mana isteri yang taat ini ada tempat di dalam syurga Allah SWT. Manakala mana-mana suami yang zalim sudah tentu ada balasannya di akhirat kelak.
Sekonyong-konyong penubuhan KIT berjaya menyentuh hati dan nurani Ketua Pergerakan Puteri UMNO DatukRosnah AbdulRashid Shirlin dan Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Senator Datuk Dr Masyitah Ibrahim yang melihat dalam aspek seks semata-mata dalam isu KIT ini. Sepatutnya Rosnah dan Masyitah sendiri menyambut baik penubuhan KIT sudah tentu diilhamkan selepas melihat dalam keluarga kedua-dua sayap Puteri dan Wanita sendiri tidak mampu menjadi contoh yang baik kepada wanita di bawah sana.
Bukan Rosnah dan Dr Masyitah tak tahu dalam Wanita dan Puteri sendiri sudah kedengaran cerita-cerita kurang enak antaranya sikap isteri tidak taat kepada suami dan sebagainya. Tidak kurang yang berlakon baik suami isteri di depan orang ramai sebaliknya mempunyai keluarga tunggang langgang dan sebagainya. Ini antara sebab kenapa KIT ditubuhkan sekurang-kurangnya tercapai hasrat membawa wanita ke syurga itu yang lebih penting lagi.
Peliknya Rosnah dan Dr Masyitah selama-lamanya hanya pandai mengkritik itu dan ini tanpa mengemukakan satu idea yang tuntas cara mana mahu mengelakkan isu penceraian suami isteri berlaku setiap 15 minit di negara ini. Mengkritik memanglah senang sebab tidakmenggunakan baiya dan peruntukkanyang mahal dibandingkan dengan GISB terpaksa menggunkan peruntukan tertentu untuk melancarkan KIT umpamanya.mungkin melalui KIT, baik Rosnah dan Dr Masyitah boleh menasihatkan sayap Puteri dan Wanita agar lebih bertanggungjawab dalam institusi kekeluargaan itu sendiri. Apa hukumnya isteri bersentuhan dengan lelaki bukan muhrim atau mendedahkan aurat di depan bukan muhrim itu yang sewajarnya dilihat oleh Rosnah dan Dr Masyitah? Kenapa memandang isu remeh temeh seperti PKP padahal kedua-duanya boleh mengkritik isu aurat sesetengah isteri pembesar negara dan sebagainya? Hakikatnya isu-isu aurat tidakdijaga dan dipelihara inilah bakal membawa kepada gejala isteri tidak taat suami dan sebagainya.
Sepatutnya semua pihak melihat positif usaha dilakukan GISB ini selepas kebanyakan wanita di bawah sana agak kempunan mahu melihat Biro Wanita dan Puteri umpamanya menganjurkan program-program keagamaan yang memberikan manfaat kepada golongan wanita di negara ini. Kalau Wanita dan Puteri UMNOsehingga rencana ini ditulis tidak mampu membimbing diri mereka ke arah perkara-perkara yang direstui Allah SWT, maka janganlah sesekali kita mengkritik nawaiitu GISB menubuhkan KIT ini. GISB bukannya sebuah organisasi parti tapi sekurang-kurangnya mereka mempunyai idea untukmembuat kebaikan di negara ini. Tidak sepertimana sesetengah pemimpin Wanita UMNO yang bertelagah sesama mereka kerana projek atau kepentingan diri.
Selama ini memang kita berharapkan bila Dr Masyitah masuk ke dalam UMNIO mampu memberi input yang baik dalam parti itu termasuklah berani membuat teguran dan memberi dakwah kepada sesetengah pimpinan parti itu dilihat membelakangkan peraturan Islam. Kita amat berharapkan Dr Masyitah tidaklah terkena percikan dan bau najis bila membasuh ‘tong tahi’ ternyata meleset. Sama ada suka atau sebaliknya, Dr Masyitah juga sudah menjadi sebahagian dari mereka juga tidak mampu menggunakan lidah untuk menegur umat. Apatah lagi turut bersekongkol dengan sesetengah pihak melihat penubuhan KIT kerana faktor nafsu semata-mata.
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata : Bersabda Rasulullah SAW : Akan terjadi sepeninggalanku nanti sifat monopoli (mengutamakan diri sendiri) dan beberapa hal mungkar. Sahabat bertanya : Ya Rasulullah bagaimana pesanmu kepada kami, jika menghadapi hal itu? Sabda Nabi : Kamu tunaikan kewajipanmu dan kamu minta Allah untuk mendapatkan hakmu.” (Buchary, Muslim)
Bukanlah mahu mengata tapi mengenangkan Abu Hurairah r.a. berkata : Seorang datang kepada Nabi SAW dan berkata : Nasihatilah saya! Bersabda nabi S.A.W. : Jangan marah, kemudian orang itu mengulangi minta nasihat pula, jawab Nabi : Jangan marah.” (buchary)
Menyentuh bab-bab nasihat ini sewajarnya kita menasihatkan sesetengah ulama umno ini agar menonjolkan sikap dan peribadi yang mulia semasa memberikan perkhidmatan kepada rakyat. Tambahan pula terdapat sesetengah pemimpin wanita dan puteri suka menonjolkan cara berpakaian dan aksesori mahal sehingga membawa kepada budaya riak atau boleh mendatangkan fitnah. Tentulah sukar mana-mana ulama UMNO mahu berdakwah atau menerangkan perkara-perkara ada kaitan dengan Islam ini jika diri sendiri pun tidak terbimbing dengan ilmu Allah. Maknanya ulama tahu hal-hal berkaitan agama ini tetapi lidah kelu mahu menegur atau menasihat lantaran tangan dan kaki terikat dengan kuasa dan pangkat.
Sehubungan itu, ada baiknya Rosnah dan Dr Mashitah melihat aspek pembelaan wanita secara lebih menyeluruh dan tidak terikat kepada isu penubuhan KIT semata-mata. Mana lebih besar hukumnya menyebut perkataan PKP dibandingkan dengan sesetengah wanita hidup melacurkan diri kerana tidak diberikan nafkah oleh bekas suami mereka? Dan kalau KIT tidak mempunyai pengikut yang ramai sepertimana kata ketua pergerakan wanita UMNO Senator Datuk Hajah Shahrizat Abd. Jalil tidak perlulah Rosnah dan Dr Mashitah gusarkan. Mungkin lebih baik Dr Mashitah perbetulkan moral dan akhlak sesetengah pemimpin Wanita dan Puteri UMNO itu lebih baik lagi.
Suka · · Kongsi